Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Surabaya Jadi Zona Hitam, Apa yang Terjadi?

Surabaya Jadi Zona Hitam, Apa yang Terjadi?

Angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur sedang menuai sorotan publik. Ini karena penambahan kasus harian Jatim tertinggi, melampaui DKI Jakarta yang merupakan episentrum Covid-19 di RI.

Sebagai contoh pada Rabu (2/6/2020), penambahan kasus Covid-19 di Jatim sebanyak 213 kasus, sedangkan DKI Jakarta 60 kasus. Jatim bahkan pernah bertambah 244 kasus dalam sehari, rekor terbanyak kasus harian di tingkat provinsi.

Berdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id, sekarang ada 5.132 kasus positif Covid-19. Jumlah tersebut 2.748 kasus atau separuh lebih di antaranya ada di Kota Surabaya.

Pada Selasa (1/6/2020) malam, Ibu kota Jatim tersebut sempat ditandai warna hitam di peta penyebaran atau dengan jumlah kasus lebih dari 2.049. Namun Rabu pagi ini, warna indeks kasus di Surabaya menjadi merah tua. Tambahan kasus baru di Surabaya juga kemarin juga tinggi, yakni 115 orang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pasien positif Covid-19 di Surabaya lebih dari 2.000 kasus. Namun, menurut Khofifah, tak serta masuk zona hitam seperti tertera dalam peta.

"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta) kok ada yang hitam. Itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 (kasus) sekian merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (Surabaya) merah tua," ujar Khofifah seperti dikutip CNN Indonesia, Kamis (3/6/2020).

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Joni Wahyuhadi secara terang-terangan mengaku khawatir dengan penularan Covid-19 di wilayah Surabaya Raya. Surabaya bahkan disebut berpotensi menjadi Kota Wuhan, China, tempat pertama kali Covid-19 ditemukan dan mewabah.

"65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5/2020) lalu.

Saat itu, Joni sempat mengatakan bahwa pihaknya memang tengah fokus menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih mencapai angka 1,6. Itu artinya, ketika 10 orang terinfeksi Covid-19 dalam satu minggu bertambah jadi 16 orang.

Namun, setelah satu minggu, Kota Surabaya tetap menjadi wilayah dengan konfirmasi positif Covid-19 terbesar di Jawa Timur, bahkan kasus positif di daerah ini pada Selasa kemarin mencapai angka 115 orang. Saat ini secara nasional angka positif corona berjumlah 27.549 kasus. Sebanyak 7.935 di antaranya sembuh dan 1.663 meninggal.

Langkah Risma
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah membeberkan berbagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Di antaranya adalah tracing atau pelacakan dan pemetaan suatu wilayah secara masif.

"Jadi kami punya beberapa klaster yang ada di Surabaya. Kita tracing, siapa dia, ketemu di mana, kemudian siapa saja di situ," kata Risma seperti dilansir CNN Indonesia dari Antara.

Dari hasil tracing itu, lanjut dia, kemudian ditemukan orang dengan resiko (ODR). Dari dasar data tersebut, Pemkot Surabaya mendetailkan siapa saja atau keluarga yang ada di situ.

Ia mencontohkan dalam satu perusahaan setelah dilakukan test ditemukan satu orang positif, maka satu orang itu langsung dilakukan tracing untuk seluruh keluarganya. Dan orang itu dimasukkan sebagai ODR.

Setelah itu, ujar Risma, dokter mendatangi rumahnya dan melakukan pemeriksaan. Jika kondisinya berat, maka dimasukkan ke rumah sakit. Namun, jika kondisinya tidak berat orang tersebut dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk isolasi.

Namun demikian, ia mengaku ada beberapa yang tidak mau karena mereka menyatakan tidak positif dan ingin melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Nah ketika melakukan isolasi mandiri di rumah itu, kami memberikan makan supaya mereka tidak keluar (rumah). Setiap hari kelurahan mengirim makan tiga kali sehari. Siangnya kita berikan telur dan jamu. Itu mereka isolasi mandiri. Kadang-kadang ada vitamin," ujarnya.

Selain itu, Risma menyatakan saat ini Pemkot Surabaya terus gencar melakukan rapid test (tes cepat) massal dan swab di beberapa lokasi yang dinilai ada pandemi.

Selain Surabaya, 5 Wilayah Ini Juga Jadi Zona 'Hitam' Corona di Indonesia

surabaya zona hitam Kota Surabaya tampak hitam di peta penyebaran virus Corona. (Foto: Tangkapan layar)
Jakarta - Kota Surabaya ramai diperbincangkan karena tampak berwarna 'hitam' di peta laporan penyebaran kasus virus Corona COVID-19. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjelaskan itu sebetulnya warna merah tua yang menandakan banyaknya jumlah kasus COVID-19.

"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta) kok ada yang hitam. Itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 sekian merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (seperti di Surabaya) merah tua," kata Khofifah beberapa waktu lalu.

Selain Surabaya, sebetulnya masih ada wilayah lain di Indonesia yang tampak 'hitam' dalam peta sebaran kasus Corona. Hanya saja perlu diketahui penetapan warna zona merah di tiap daerah bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung dari indikator yang ditetapkan tiap pemerintah daerah.


Berikut daftar wilayah 'zona hitam' di Indonesia per tanggal 2 Juni 2020:

1. Kelurahan Sunter Agung, DKI Jakarta
DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah kasus Corona terbanyak di Indonesia. Hingga hari Selasa (2/6/2020), situs covid19.go.id mencatat sudah ada 7.541 kasus Corona terkonfirmasi di DKI Jakarta. Jumlah tersebut sekitar 27 persen dari seluruh total kasus di Indonesia.

Dilihat dari situs pantauan penyebaran COVID-19 milik Pemprov DKI, kelurahan Sunter Agung di Jakarta Utara tampak paling merah tua. Kelurahan itu memiliki kasus terbanyak dengan 151 orang positif.

2. Kelurahan Pademangan Barat, DKI Jakarta
Berikutnya yang juga tampak merah tua di situs corona.jakarta.go.id adalah kelurahan Pademangan Barat di Jakarta Utara. Pemprov DKI mencatat ada 141 kasus positif di wilayah tersebut.

3. Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
Sidoarjo jadi kabupaten/kota kedua setelah Surabaya dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak di Jawa Timur. Sidoarjo juga tampak merah tua di situs milik Pemprov Jatim, infocovid19.jatimprov.go.id, dengan 683 kasus.

4. Kota Depok, Jawa Barat
Di Jawa Barat (Jabar), situs pikobar.jabarprov.go.id mencatat Kota Depok sebagai wilayah dengan kasus Corona terbanyak yaitu 313 kasus. Wilayah kota Depok tampak ungu kehitaman.

5. Kota Bekasi, Jawa Barat

Kota Bekasi juga tampak berwarna ungu kehitaman di peta penyebaran COVID-19 milik Pemprov Jabar. Legenda di situs tersebut membuat keterangan warna pekat diberikan untuk daerah yang memiliki 69-313 kasus.